7 Kesalahan Umum dalam Menata Kamar Mandi (dan Solusinya)

7 Kesalahan Umum dalam Menata Kamar Mandi (dan Solusinya)

Kamar mandi adalah salah satu ruangan penting di rumah yang sering kali diabaikan dari segi penataan. Padahal, kamar mandi yang tertata dengan baik bukan hanya nyaman, tapi juga dapat meningkatkan nilai estetika rumah secara keseluruhan. 

Sayangnya, masih banyak orang yang menyepelekan pentingnya penataan kamar mandi, dan tanpa disadari melakukan berbagai kesalahan yang justru mengganggu fungsi dan estetika ruang tersebut.

Berikut ini adalah 7 kesalahan umum yang sering terjadi, beserta solusi praktis untuk mengatasinya.

1. Terlalu Banyak Barang di Area Terbuka

Kamar mandi cenderung memiliki ruang terbatas. Ketika terlalu banyak barang diletakkan di luar, terutama dalam jumlah yang tidak tertata rapi, hal ini langsung menciptakan kesan visual yang berantakan.

Bahkan kamar mandi yang bersih sekalipun akan terlihat tidak terawat jika permukaannya dipenuhi barang.

Semakin banyak permukaan yang tertutup barang, semakin sulit juga membersihkan kamar mandi secara menyeluruh. Debu, sisa sabun, dan kelembapan bisa menumpuk di sekitar benda-benda tersebut, yang lama-lama menjadi sarang jamur dan bakteri.

Solusi; Gunakan rak tertutup, keranjang penyimpanan, atau kabinet bawah wastafel. Prioritaskan hanya barang yang benar-benar sering digunakan untuk ditaruh di luar.

2. Pencahayaan yang Buruk

Salah satu kesalahan paling umum adalah hanya menggunakan satu lampu plafon di tengah ruangan. Ini menciptakan bayangan yang tajam, terutama di area cermin, dan tidak memberikan pencahayaan merata.

Lampu yang ditempatkan langsung di atas kepala bisa menciptakan bayangan pada wajah, membuat pencahayaan jadi tidak merata saat menggunakan cermin.

Solusi; Tambahkan pencahayaan tambahan di sekitar cermin dan pilih lampu dengan suhu warna netral agar warna kulit tidak terlihat aneh saat bercermin.

3. Tidak Memanfaatkan Dinding secara Maksimal

Tidak Memanfaatkan Dinding secara Maksimal
Source; Pinterest

Banyak orang merasa ragu-ragu untuk menambahkan elemen di dinding kamar mandi karena alasan seperti:

  • Takut merusak estetika dengan terlalu banyak rak atau gantungan.
  • Tidak tahu bagaimana mengatur atau memilih produk penyimpanan vertikal yang tepat.
  • Menganggap kamar mandi terlalu kecil untuk ditambah apa-apa.

Namun, pemikiran seperti ini justru menghambat potensi maksimal dari kamar mandi yang bisa menjadi lebih teratur dan nyaman dengan memanfaatkan ruang vertikal yang ada. 

Solusi; Gunakan dinding untuk memasang rak gantung, kait handuk, atau rak sudut. Ini membantu menghemat ruang lantai dan menjaga kebersihan.

4. Pemilihan Warna yang Salah

Banyak orang ingin tampil beda dengan memilih warna hitam, abu tua, biru navy, atau warna-warna bold lainnya.Padahal, pada kamar mandi yang kecil dan minim cahaya, warna gelap bisa membuat ruangan terasa sempit, suram, dan menekan.

Sebaliknya, memilih warna mencolok seperti oranye terang, merah menyala, atau hijau neon bisa terlalu mengganggu visual. Warna-warna ini memang memberi energi, tetapi jika digunakan sebagai warna dominan, bisa melelahkan mata dan cepat membosankan.

Solusi; Gunakan warna-warna terang seperti putih, krem, abu muda, atau pastel untuk menciptakan kesan luas dan bersih. Tambahkan aksen warna lewat handuk atau tanaman.

5. Tidak Memperhatikan Ventilasi

Tidak Memperhatikan Ventilasi
Source; Pinterest

Kondisi lembap adalah lingkungan sempurna bagi jamur dan lumut untuk tumbuh. Selain mengganggu estetika, jamur juga bisa memicu alergi dan masalah pernapasan.

Tanpa sirkulasi udara yang baik, bau dari toilet, saluran air, atau bahan kimia pembersih bisa bertahan lama dan membuat kamar mandi terasa tidak higienis. 

Solusi; Pastikan ada jendela atau exhaust fan yang cukup kuat untuk sirkulasi udara. Bersihkan ventilasi secara berkala agar tetap optimal.

6. Aksesori Dekoratif Berlebihan

Kamar mandi umumnya berukuran kecil. Ketika dihiasi terlalu banyak aksesori seperti pot tanaman besar, lilin, patung kecil, atau rak hiasan, ruang gerak pun menjadi terbatas.

Kesan lega dan bersih yang seharusnya muncul justru tergantikan oleh visual yang padat dan ramai. Semakin banyak aksesori, semakin banyak permukaan yang harus dibersihkan.

Kamar mandi adalah ruang lembap, dan aksesori yang menumpuk bisa menjadi tempat ideal bagi debu, jamur, atau bahkan serangga kecil. Membersihkan kamar mandi pun jadi lebih repot dan memakan waktu.

Solusi; Pilih dekorasi yang fungsional, seperti cermin dengan penyimpanan, atau tanaman kecil yang tahan lembap. Minimalis adalah kunci.

7. Tidak Memperhatikan Zonasi Fungsi

Salah satu kesalahan paling umum adalah menempatkan area mandi tanpa pembatas dari area lainnya. Ini akan menyebabkan air menyebar ke seluruh ruangan, membuat lantai selalu basah dan licin.

Banyak kamar mandi yang tidak dirancang dengan mempertimbangkan urutan penggunaan. Misalnya, seseorang harus melewati area basah dulu sebelum ke wastafel, sehingga harus berjalan dengan kaki basah dan membuat lantai kotor. 

Solusi;  Atur barang berdasarkan kebiasaan penggunaan. Misalnya, letakkan sabun dan sampo dalam rak gantung di dekat shower, serta gantungan handuk di dekat pintu keluar kamar mandi.

Dengan mengenali masalah sejak awal, kamu bisa mulai melakukan perubahan kecil yang memberi dampak besar.

Entah itu dengan menyingkirkan aksesori yang tak perlu, mengganti lampu dengan pencahayaan yang lebih alami, atau mulai memisahkan zona basah dan kering secara jelas, semuanya akan membawa kamar mandi ke level yang lebih nyaman, sehat, dan estetik. 

Jadi, setelah membaca artikel ini, mari luangkan waktu sejenak untuk mengevaluasi kamar mandi di rumah. Apakah salah satu dari tujuh kesalahan tadi terjadi di sana? Jika ya, jangan ragu untuk mulai melakukan penyesuaian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search

Recent Post

Categories